Kegagalan
adalah usaha yang disuruh coba lagi sampai berhasil. Dalam hubungan
yang paling indah sekali pun, nggak jarang berujung pada kegagalan.
Pernah kamu liat teman, orang lain, atau justru kamu sendiri
Perlu
kamu tau, keindahan sebuah hubungan sama sekali nggak menjamin
mengantar kedua pemerannya menuju pelaminan. Karena kita nggak pernah
tau apa yang akan terjadi kemudian, karena masih menjadi rahasia sang
waktu sampai hubungan itu menemukan benang merah.
“Terus kenapa bisa gagal?”
Jawaban paling simpelnya adalah hubungan yang indah belum tentu hubungan yang berhasil.
Hmm…,
jawabannya kentang banget ya? Sebenarnya ada beberapa hal yang jadi
alasan kenapa hubungan yang indah bisa gagal. Buat kamu yang sekarang
sedang menjalani hubungan yang terasa indah, jangan terlalu senang dulu,
tapi optimis sih boleh aja.
Jadi, alasannya adalah karena…
Indah belum tentu nyaman
Kenyamanan
adalah salah satu pilar penting dalam pondasi hubungan. Ibarat sebuah
rumah, kenyamanan itu teras tempat saling bertukar cerita sambil
menikmati kudapan dan teh saat sore hari. Membuat pelakunya betah
menikmati hidup bersama.
Tetapi,
hubungan yang indah belum tentu nyaman. Keindahan itu kan hanya kemasan
yang terlihat, belum tentu isinya bagus juga. Dalam hubungan yang
indah, mungkin aja salah satu atau kedua pemerannya merasa nggak nyaman,
tapi tetap memaksakannya. Yang penting terlihat indah di hadapan banyak
orang.
Entah
karena cara pasangannya berbicara, memberi perhatian, memperlakukan,
atau hal lain yang menimbulkan pemicu rasa nggak nyaman yang lama
kelamaan membuat salah satu di antara keduanya menyerah. Sehingga pada
akhirnya, hubungan itu gagal.
Indah belum tentu asli
Ada pepatah berbunyi. “Tak selamanya yang berkilau itu emas, soalnya emas aja ada imitasinya.”Dari pepatah itu kita bisa mengambil kesimpulan bahwa yang indah belum tentu asli. Makanya banyak bermunculan jersey grade ori, nggak apa-apa nggak asli yang penting indah buat dipake nobar. ~
Bisa
aja dua orang yang menjalani hubungan indah itu selama ini hanya
menggunakan topeng. Di depan khalayak ramai, mereka berusaha terlihat
sangat mesra seolah pasangan paling sempurna di dunia ini sampai yang
melihatnya berpikir kalo mereka adalah jodoh. Padahal di balik tirai
keramaian, mereka selalu berseteru layaknya kubu sekutu dan kubu poros
pada perang dunia kedua.
Hingga
mereka berdua udah nggak tahan lagi dengan sandiwara masing-masing,
akhirnya memutuskan untuk mengakhiri hubungan –yang terlihat– indah itu.
Emang siapa yang nggak capek pura-pura terus? Pura-pura nggak kangen
aja nyesek banget, apalagi pura-pura terlihat indah dalam tebing
kehancuran.
Hidup
ini kan memang panggung sandiwara, jadi jangan kaget kalo ada orang
yang dramanya nyaris sempurna, nyaris sempurna loh ya, bukan berhasil.
Mereka sukses memainkan lakon, tetapi gagal menyutradari kenyataan.
Indah tapi monoton
Apa
yang akan kamu rasakan kalo setiap hari makan nasi Padang? Bosen kan?
Walaupun kamu tau, setiap harinya perut kamu akan kenyang dengan makanan
lezat itu. Tapi yang namanya terlalu sering, yang ada kamu bakal
ngerasa mual, bahkan muntah.
Berlaku
juga dalam asmara, Kisanak. Hubungan yang indah tapi monoton itu nggak
menutup kemungkinan akan gagal karena merasa bosan dan nggak
tantangannya. Setiap harinya hubungan itu terlihat indah dan lurus-lurus
aja, tanpa ada konflik yang terjadi.
Lho, bukannya itu justru bagus? Hubungannya bakal langgeng.
Siapa
yang bilang kalo hubungan yang nggak ada konfliknya bakal berhasil?
Pertengkaran, perdebatan, atau perselisihan dalam hubungan nggak selalu
mengakibatkan dampak negatif kalo nggak lebai menyikapinya, justru itu
terkadang dibutuhkan agar membuat hubungan itu semakin erat. Sebab isi
kepala orang itu berbeda, semirip apapun pola pikirnya. Dan
perdebatan-perdebatan itu perlu untuk menyamakan dan menyesuaikan
persepsi dalam proses saling memahami.
Jadi, kalo kamu suka berdebat sama pacarmu, yo ojo langsung
ngambek berwindu-windu atau mutusin dia dan minta Tuhan buat mengutuk
mantan jadi ban vulkanisir. Mungkin emang bakal makan hati, tapi
percayalah, itu membuat hubungan kalian semakin erat dan dewasa.
Bersabarlah, karena kesetiaan terlahir nggak dengan cara yang mudah!
Indah tapi sendirian
Alangkah
indahnya sebuah hubungan bila berjuang bersama-sama sejak mendaki dari
bawah hingga tiba di puncak. Tapi apakah hubungan itu masih terasa indah
bila hanya berjuang sendirian? Yang satu berdarah-darah, yang satu
tinggal menghitung waktu yang tepat untuk menyerah.
Kamu
yang selalu sendirian berusaha membangun sebuah hubungan yang indah
bersamanya. Dan dia hanya ongkang-ongkang kaki nggak mau tau dan
bersusah diri, serta paling parahnya; gak sama sekali memiliki kesadaran
untuk berjuang.
Bila
udah begitu, seindah apapun hubungan yang susah-susah kamu bangun,
lamat-lamat kamu akan merasa sia-sia dengan apa yang udah kamu lakukan
untuknya atas nama ‘kita’, lalu berujung pada kegagalan. Pahamilah, kamu
memiliki batas tabah dan titik lelah. Cinta itu berdua, bukan sendiri.
Perjuangkan ia yang mendukungmu sejak lahirnya niat, setia menemani proses, dan tersenyum mengusap peluhmu di pucak.
Indah tapi nggak direstui
Restu
orang tua itu adalah restu Tuhan. Jadi, kalo orang tua nggak merestui
hubungan kamu dan pacarmu, seindah apapun hubungan kalian, ya niscaya
akan gagal dan dibayang-bayangi rasa bersalah, bisa aja sih berhasil
tetapi dalam tanda kutip. Karena akan ada sesak yang terbalut lembut
pada tiap pertemuan diam-diam, pelukan penuh keganjilan, dan genggaman
yang seolah dapat terlepas kapan saja.
Kalo kita membahas yang lebih berat dan jauh lagi tentang restu, buat direnungi aja ya. Pernah dengar kalimat. “Kalo siap menikahi anaknya, berarti siap juga menikahi keluarganya?”
Kalimat
di atas itu menyadarkan kamu bahwa hubungan kalian nggak selamanya
hanya tentang ketemuan, makan, nonton, jalan-jalan, dan whatever fun things you want to do.
Kamu
akan dihadapkan pada jenjang yang lebih serius lagi, menikahi
pasanganmu dan setia hidup bersamanya selamanya. Kamu pun diwajibkan
mengenal lapisan keluarganya serta menyatu ke dalamnya. Namun sebelum
itu, hal pertama yang terpenting adalah mendapatkan restu kedua orang
tuanya.
Kalo
dalam tahap mendapatkan restu udah gagal, seindah apapun hubungan
kalian, kalian nggak akan bisa merasakan kebahagiaan hakiki pada momen
terindah; pernikahan. Mau diakhiri aja sejak dini? Silakan jika sanggup
dan demi kebaikan. Atau mau kawin lari? Silakan juga menempuh jalan
pintas. Silakan menikmati rasa bersalah bersama pasanganmu dalam tiap
detik hingga pengujung hayat. ~
Indah tapi bukan jodohnya
Well,
untuk poin terakhir ini, kita gunakan analogi pertandingan sepak bola.
Kamu dan pacarmu bersama melewati lawan dan saling bertukar operan mulai
dari gawang sendiri dengan teknik yang sangat indah. Tetapi ketika tiba
saatnya pacarmu melakukan operan terakhir ke dalam kotak pinalti,
ternyata tiba-tiba aja pemain lain yang mencetak gol ke dalam gawang.
Kemudian pacarmu dan orang itu melakukan selebrasi, tanpa memerhatikan
perasaanmu.
Udah
banyak kejadian nggak terduga terjadi. Pacarannya bertahun-tahun sama
siapa, eh, nikahnya sama siapa. Ya, namanya juga bukan jodoh. Jodoh kan
di tangan Tuhan, nggak ada yang tau. Jadi seindah apapun hubungan, kalo
memang bukan jodohnya, ya nggak akan bersatu walaupun orang tua sudah
memberi restu.
Tetapi
nggak ada salahnya keras kepala memperjuangkan pasanganmu hingga titik
darah penghabisan. Sebuah hubungan itu bisa seperti sumber kebahagiaan,
tapi bisa juga jadi medan perang yang melelahkan pula menyakitkan.
Bagian terpentingnya adalah menikmati proses, yang penting jangan
menyerah, sebelum penghulu menyatakan sah!
Takdir
tidak dapat diubah, tetapi perjuangan keras dan air mata dalam doa
ketika menyebut nama orang yang kau cintai akan membuat Tuhan
mempertimbangkannya lagi.
Itulah
alasannya kenapa hubungan yang indah pun bisa gagal. Silakan pahami dan
renungi, agar kamu bisa menyiapkan rencana terbaik untuk hubunganmu
nantinya supaya berhasil. Ingat ya, yang terbaik, bukan indah.
At least, cukup
sampai di sini. Kanda ingin bertanya sekarang, alasan apa yang
menurutmu paling sering membuat hubungan yang indah bisa gagal? Alasan
versi kamu juga boleh. Mari kita bahas secara santai di kolom comments. ~
1 komentar:
Write komentarEmang tidak semua keindahan iti tidak selalu nyaman....
Reply◈ Budayakan berkomentar sesudah melihat artikel
◈ Silahkan Berkomentar menggunakan kata kata yang sopan
◈ Dilarang Berkomentar dengan menggunakan kata kata SARA,RAS,AGAMA
EmoticonEmoticon